
DeepSeek, Ketika Perang Teknologi China dan AS Telah Dimulai
Orang sering menduga, perlombaan atau peperangan teknologi digital sudah diawali dikala perusahaan teknologi berasal dari banyak negara berlomba memicu inovasi beberapa tahun lalu. Akan tetapi, sesungguhnya peperangan itu muncul dikala teknologi kecerdasan buatan atau akal imitasi generatif asal China bernama Deepseek muncul beberapa hari lalu.
Seketika sejumlah saham perusahaan teknologi rontok begitu Deepseek diperkenalkan ke publik. Di bursa pada Senin (27/1/2025), saham perusahaan perangkat keras Nvidia anjlok 17 prosen hingga ditutup pada 118,42. Demikian pula saham perusahaan cip untuk akal imitasi (AI), Broadcom (AVGO) anjlok 17,4 prosen menjadi 202,13 dan Marvell Technology (MRVL) anjlok 19,1 prosen menjadi 100,33. Advanced Micro Devices (AMD) turun 6,4 prosen menjadi 115,01.
Saham cip berkaitan bersama dengan teknologi AI lainnya terhitung anjlok pada hari itu. Perusahaan pembuat cip, Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSM), anjlok 13,3 prosen menjadi 192,31. Saham IPO perusahaan bernama Astera Labs (ALAB) anjlok 28 prosen menjadi 83,16.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun berkomentar dan berharap semua pihak perhatikan perkembangan ini sebab baru beberapa hari lantas ia mengumumkan proyek Stargate yang merupakan investasi teknologi AI senilai 500 miliar dollar AS untuk empat tahun ke depan, pas itu Deepseek muncul dan sudah dapat mengalahkan kebolehan produk AI generatif asal Amerika Serikat, ChatGPT.
Deepseek hanya butuh investasi 6 juta dollar AS. Amerika Serikat layaknya tertampar. Dominasi mereka dalam pengembangan AI terancam oleh kebolehan baru asal China. Publik sesudah itu menduga-duga, pas inilah sesungguhnya perang teknologi atau perlombaan teknologi antara China bersama dengan Amerika Serikat diawali di tengah situasi persaingan ke-2 negara di bermacam bidang di panggung global.
Orang pun sesudah itu mempersamakan momen ini bersama dengan kejadian pada masa lantas dikala mereka berlomba dalam peluncuran satelit. Peristiwa tahun 1957 itu dikenal sebagai Krisis Sputnik pas Uni Soviet meluncurkan satelit buatan pertama.
Pada masa itu muncul kegelisahan dan kegelisahan publik di negara-negara Barat soal kesenjangan teknologi yang dirasakan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang disebabkan oleh peluncuran Sputnik 1. Publik Barat mulai mereka tertinggal dalam pengembangan teknologi ini. Krisis ini merupakan momen penting dalam Perang Dingin hingga memicu perlombaan teknologi di ke-2 pihak selama bertahun-tahun.
Apa yang memicu Deepseek lebih unggul dibandingkan bersama dengan ChatGPT milik Microsoft, Gemini milik Google, atau MetAI milik Meta? Pertama tipe yang dikembangkan oleh Deepseek berbiaya sangat tidak mahal dan dalam pas singkat, yakni dua bulan. Seperti disebut di atas mereka hanya perlu investasi 6 juta dollar AS untuk melatih modelnya, pas misalnya menyaksikan investasi perusahaan teknologi lain layaknya ChatGPT 100 juta dollar AS, Gemini 191 juta dollar AS, dan Meta menghabiskan 720 juta dollar AS untuk tipe Llama3.
Keunggulan lainnya adalah pada kebolehan Deepseek. Sebuah artikel di laman Wired mengatakan, Deepseek berfokus pada memaksimalkan dan mengoptimalkan sumber daya berbasis pada kebolehan perangkat lunak sebab mereka tidak memiliki akses ke prosesor AI atau cip terbaru berasal dari Nvidia dan perusahaan lainnya. Sejak 13 Januari lantas Amerika Serikat sudah mengeluarkan kebijakan pembatasan penjualan cip ke China.
Mereka dikabarkan gunakan cip lama bersama dengan kebolehan terbatas. Deepseek menemukan metode yang lebih efektif untuk melatih modelnya, layaknya gunakan skema komunikasi spesifik antar cip, mengurangi ukuran bidang untuk menghemat memori, dan penggunaan pendekatan campuran tipe yang inovatif. Meski demikian, ada pihak yang menyangsikan bersama dengan metoda itu.
Dalam serangkaian uji tolok ukur oleh pihak ketiga, layaknya dilaporkan Investor’s Business Daily, tipe Deepseek mengungguli Llama 3.1 milik Meta, GPT-4o milik OpenAI, dan Claude Sonnet 3.5 milik Anthropic dalam akurasi mulai berasal dari pemecahan persoalan yang kompleks hingga kebolehan mengerjakan soal matematika dan juga dalam kebolehan pengodean (coding).
Bagi pengguna, Deepseek dapat digunakan tanpa membayar pas ChatGPT dan lain-lain mesti membayar untuk gunakan kemampuannya secara maksimal. Sudah barang pasti kemunculan Deepseek memicu perusahaan teknologi AI kalang kabut. Mereka tidak hanya tersaingi, tapi bakal terdisrupsi bersama dengan temuan Deepseek tersebut.
Perkembangan baru tersebut sudah menimbulkan kegelisahan mengenai apakah keunggulan world Amerika Serikat dalam kecerdasan buatan menyusut. Panggung AI dicemaskan sudah mulai dikuasai China. Publik terhitung mempertanyakan masa depan atau nasib pengeluaran besar-besaran sejumlah perusahaan teknologi untuk membangun tipe AI dan pusat data.
Tidak mengherankan misalnya sesudah itu isu yang diembuskan adalah soal keamanan kecerdasan buatan asal China ini. Isu lama yang senantiasa muncul begitu Amerika Serikat mulai tersisih. Kita bakal tunggu cara seterusnya perusahaan Amerika Serikat dalam menyaingi China layaknya dikala mereka merangkak menyaingi Uni Soviet dalam perlombaan teknologi ruang angkasa pada masa Perang Dingin.
Bagaimana bersama dengan Indonesia? Kita masih mesti menambah sumber daya manusia di bidang kecerdasan buatan. China dapat menyalip dikala akses cip dibatasi. Hal ini menjadi pelajaran bagi kami bahwa ada cara untuk menjadi pemenang dibandingkan mengeluh atau mengikuti cara-cara yang konvensional.
Investasi untuk bermacam pengembangan AI, sebagai semisal Sahabat AI, sepertinya mesti ditinjau lagi dikala Deepseek ada gratis. Kita masih mesti memicu loncatan dikala https://selaparangtv.com/ panggung dunia dikuasai China dan Amerika Serikat bersama dengan mengingkatkan kebolehan sumber daya manusia.
Baca Juga : 5 Hal Dan Contoh Artificial Intelligence Yang Mungkin Tidak Disadari Dalam Kehidupan Sehari-Hari

5 Hal Dan Contoh Artificial Intelligence Yang Mungkin Tidak Disadari Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kemajuan teknologi yang kami rasakan belakangan ini telah terbukti sukses mendukung bermacam kegiatan dan kinerja berat di kehidupan sehari-hari.
Apalagi, baru-baru ini masyarakat dibuat terpukau bersama dengan kehadiran sejumlah umpama Artificial Intelligence yang tanpa disadari menghadirkan kemudahan untuk melaksanakan bermacam hal.
Oleh karena itu, anda mesti paham apa itu Artificial Intelligence dan sejumlah fungsinya terhadap platform yang kami memanfaatkan di keseharian.
Apalagi, teknologi AI tampaknya telah menjamur karena kecakapannya di dalam mendukung aktivitas. Lalu, apa yang mesti diketahui oleh pengguna mengenai Artificial Intelligence dan manfaatnya di dalam keseharian? Yuk, ketahui fungsi teknologi AI secara lengkap selanjutnya ini.
1. Asisten Virtual
Asisten virtual merupakan tidak benar satu umpama Artificial Intelligence pertama yang banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. ChatGPT merupakan tidak benar satu umpama berasal dari Artificial Intelligence berupa asisten virtual.
Seperti manfaat asisten terhadap umumnya, teknologi ini mampu mendukung bermacam pekerjaan manusia layaknya pencarian informasi, pengaturan jadwal meeting, membacakan e-mail, bahkan mengingatkan sejumlah acara perlu yang mesti anda hadiri.
Di mana, teknologi itu mampu mendukung sejumlah pekerjaan sehari-hari layaknya brainstorming ide, mengumpulkan informasi, dan juga mendukung mengerjakan konten teks. Tidak heran, kecuali AI menjadi andalan banyak orang karena sejumlah fungsi yang ditawarkan.
Selain itu, asisten virtual yang umumnya digunakan di dalam kehidupan sehari-hari terhitung menghadirkan fitur nada layaknya teknologi milik sejumlah perusahaan ternama yaitu Siri dan Google Assistant? Keduanya terbukti mampu menukar tugas-tugas yang umumnya anda merampungkan bersama dengan pertolongan teknologi Artificial Intelligence.
2. Media Sosial
Siapa sangka kecuali terdapat suatu platform yang terhitung memanfaatkan teknologi AI dan telah digunakan hampir tiap tiap hari oleh masyarakat. Nyatanya, sarana sosial menjadi tidak benar satu umpama Artificial Intelligence (AI) di dalam kehidupan sehari-hari, layaknya Facebook dan Instagram.
Keduanya memanfaatkan teknologi AI untuk mengetahui dan mempelajari interest para penggunanya sehingga konten yang ditawarkan mampu cocok bersama dengan minat para pengguna. Tidak cuma itu, twitter nyatanya terhitung memanfaatkan teknologi AI untuk mendeteksi tweet yang punya kandungan ujaran kebencian.
Pada sejumlah sarana sosial tersebut, Artificial Intelligence bertugas mengumpulkan semua data para user. Nantinya, konten-konten yang ditampilkan terhadap akun pengguna dapat cocok bersama dengan minat dan keperluan para user.
3. Search Engine
Contoh Artificial Intelligence (AI) seterusnya adalah fitur search engine atau mesin pencarian. Di mana, teknologi ini menjadi tidak benar satu umpama Artificial Intelligence yang paling kerap anda memanfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan fitur ini, pengguna mampu meraih hasil pencarian yang paling relevan dan juga cocok bersama dengan Info yang anda butuhkan. Dalam melaksanakan browsing terhadap browser maupun sejumlah platform lain, kotak mesin pencarian umumnya menampilkan saran topik untuk pengguna.
Di mana, saran kata-kata pencarian yang relevan mampu menghemat selagi dan juga menghadirkan kenyamanan untuk mencari informasi. Bukan secara tiba-tiba, kecocokan selanjutnya merupakan hasil berasal dari data user yang telah dikumpulkan dan dipelajari oleh mesin pencarian bersama dengan memanfaatkan teknologi AI.
4. Aplikasi Streaming Musik dan Film
Apakah anda terhitung orang yang suka mendengarkan musik di platform streaming musik, layaknya Spotify, JOOX, dan Apple Music? Mungkin anda terhitung kerap saksikan film kondang terkini berasal dari platform streaming film, layaknya Netflix, Disney+ Hotstar, dan Vidio?
Siapa sangka kecuali ke dua tipe platform streaming selanjutnya merupakan umpama Artificial Intelligence yang kerap kami memanfaatkan terhadap kegiatan harian. Misalnya saat tengah mengakses layanan streaming musik, platform selanjutnya menghadirkan sejumlah panduan lagu-lagu bersama dengan genre musik favoritmu.
Hal selanjutnya merupakan hasil berasal dari kecerdasan buatan yang mempelajari tradisi user di dalam mendengarkan sebagian lagu spesifik sehingga mampu mengkurasi lagu yang cocok minatmu.
5. Mobile Banking
Contoh Teknologi Artificial Intelligence kelima nyatanya ada berasal dari dunia perbankan. Di mana, proses yang dahulu dikerjakan secara manual kini mampu dioperasionalkan secara otomatis.
Di mana, pihaknya memanfaatkan aplikasi mobile banking atau m-banking untuk para pengguna sehingga mampu melaksanakan transaksi keuangan apa saja tanpa mesti khawatir tidak terdapatnya mesin ATM terdekat.
Baca Juga : Tren dan Inovasi yang Akan Mengubah Dunia Menatap Masa Depan
Kehadiran m-banking menjadi tidak benar satu umpama Artificial Intelligence yang berfaedah di dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi, teknologi ini mampu mengembangkan proses perbankan menjadi jauh lebih efisien dan aman terlebih untuk dinikmati oleh para pengguna sehingga transaksi keuangan mampu jauh lebih aman tanpa mesti pusing mengayalkan di mana wilayah mesin ATM terdekat.